LAPORAN LENGKAP
Nama : Nurmillah Wahdaniyah
Kelas : III C
Kelompok : C2.2
Nis : 114721
Hari/Tanggal : Senin / 03 Maret 2014
Judul Penetapan : Kadar amonia bebas dalam pupuk UREA
Tujuan Penetapan : Untuk mengetahui kadar amonia bebas dalam pupuk UREA
Dasar Prinsip : Sampel dianalisa dengan metode volumetri dimana larutan
sampel dititar dengan larutan HCl 0,02 N
Landasan Teori :
2. Nilai pH yang optimumadalah 8-9
“Amonia”
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya
senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri
adalah senyawa kaustik dan
dapat merusak kesehatan. Administrasi
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika
Serikat memberikan
batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum.[5] Kontak dengan gas amonia
berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.[5] Sekalipun amonia di AS diatur sebagai
gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia
berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.[6]
Amonia yang digunakan secara
komersial dinamakan amonia
anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut.
Karena amonia mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor
penguapannya amat tinggi
sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap.
"Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan
tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia
berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar
30 persen berat amonia pada 15.5 °C).[7] Amonia yang berada di rumah biasanya
memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Amonia
umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak
sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
“Nitrat “
Nitrat
merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama
bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut didalam
air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna
senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi merupakan proses oksidasi ammonia
menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang sangat penting dalam siklus
nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi ammonia menjadi nitrit
dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat
dilakukan oleh Nitrobacter (Effendi, 2003).
Nitrat
merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan selanjutnya dikonversi menjadi protein.
Proses konversi yaitu: NO3- + CO2 + tumbuhan + cahaya matahari → protein
Nitrat
dalam tanah diperlukan tanaman untuk pertumbuhan. Lebih dari 90% N diserap
tanaman dalam bentuk nitrat. Sumber N adalah pupuk, baik pupuk organik maupun
pupuk anorganik. (pupuk kimia). Nitrogen dalam kedua jenis pupuk tersebut
adalah bentuk ammonium ( NH4+). Dan kemudian cepat diubah menjadi nitrat dalam
tanah.
Oleh
karena itu, pemberian pupuk yang berlebihan akan meningkatkan kandungan nitrat
dalam tanaman. Pembuangan kotoran kandang terus menerus tanpa melalui saluran
khusus ke dalam tanah akan mengakibatkan peningkatan ammonia dalam tanah.
Selanjutnya melalui nitrifikasi terjadi pemebntukan nitrat-nitrit dari ammonia
dalam tanah yang kemudian diserap oleh tanaman ( Cassel dan Barao,2000).
·
Sifat Fisik dan Struktur Kimia Senyawa
Nitrat dan Nitrit
Nitrat dibentukm dari asam nitrit yang berasal dari amonia
melalui proses kataitik.Nitrit merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen
bentuk pertengahan dari proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrat dan nitrit
merupakan komponen yang mengandung nitrogen berikatan dengan atom oksigen.
Nitrat mengikat tiga atom oksigen dan nitrit mengikat dua atom oksigen.
kondisi yang normal
baik nitrit ataupun nitrat adalah komponen yang stabil.Tetapi dapat meledak
pada suhu tinggi. Biasanya karena adanya ion klorida, bahan metal, bahan
organik akan mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil. Apabila
kebakaran tempat penyimpanan nitrat atau nitrit sangat berbahaya karena dapat
menjadi gas beracun. Bentuk dari nitrat dan nitrit tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa dan bersifat higroskopis (Sutiyoso, 2009).
·
Sumber Nitrat
Nitrat berasal dari nitrogen yang bersumber dari pupuk
pertanian . Pupuk jenis urea dan NPK mengandung nitrogen yang sangat tinggi. Unsur
Nitrogen sangat diperlukan dalam jumlah yang besar untuk pembentukan protein,
sintesis klorofil dan proses metabolisme. Kekurangan nitrogen akan mengurangi
efisiensi pemanfaatan
matahari serta serapan unsur hara sehingga mengakibatkan tanaman tidak tumbuh
sempurna (Sutiyoso, 2009).
Pada daerah pertanian
ammonia yang dihasilkan oleh kotoran hewan, sebagian akan naik ke atsmosfer dan
sebagian dikonversi oleh mikroba tanah menjadi nitrat yang larut dalam air.
Karena nitrat sifatnya mudah bergerak sehingga merupakan polutan utama didalam
air. Secara alami nitrat didalam air tanah sangat kecil. Akan tetapi kegiatan
pertanian, peternakan, ataupun limbah domestik unsur tersebut dijumpai dalam
jumlah yang besar(Tupamahu,1997).
Menurut Steenvooden
(Ompusunggu, 2009) didalam air kandungan nitrat berasal dari kegiatan limbah
industri, septik tank,limbah kotoran hewan, dan limbah dari alat angkutan air
seperti kapal dan perahu.
·
Nitrifikasi
Peristiwa terbentuknya
nitrat dan nitrit di tanah dilakukan oleh bakteri Nitrobacter dan bakteri
Nitrococus.
- Bakteri nitrococcus adalah
sebagai bakteri pengubah ammonia menjadi nitrit. Prosesnya adalah sebagai
berikut:
2NH3- +3O2 → 2NO2 - + 2H+ +
2H2O
- Bakteri nitrobacter adalah
sebagai bakteri pengubah nitrit menjadi nitrat. Prosesnya yaitu :
2NO2- + O2 → 2NO3-
Ada beberapa parameter yang
mempengaruhi proses Nitrifikasi.Parameter yang mempengaruhi proses nitrifikasi
(Novotny dan Olem, 1994) adalah :
1. Pada oksigen terlarut
< 2 mg/liter, reaksi akan berjalan lambat
3. Bakteri yang melakukan nitrifikasi menempel pada sediment
dan pada bahan padatan lain 4.Kecepatan pertumbuhan bakteri nitrifikasi lebih lambat
daripada bakteri heterotof 5. Suhu optimum proses
nitrifikasi adalah 200C - 250C
Menurut siklusnya, bakteri
akan mengubah nitrogen menjadi nitrat yang kemudian digunakan oleh
tumbuh-tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan kemudian menggunakan nitrat
untuk menghasilkan protein di dalam tubuh. Setelah itu nitrat dikeluarkan
kembali ke lingkungan dari kotoran hewan tersebut. Mikroba pengurai akan
mengubah nitrat yang berbentuk amoniak menjadi nitrit. Selain itu nitrat juga dapat
diubah menjadi nitrit pada traktus digestivus manusia dan hewan. Dan bakteri di
lingkungan akan mengubah nitrit menjadi nitrogen.
Nitrit
juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah karena efek vasoliditsinya.
Gejala klinis yang timbul seperti nausea, vomitus, nyeri abdomen, nyeri kepala,
pusing, dan sianosis dapat muncul dalam jangka waktu beberapa menit sampai 45
menit. Pada kasus ringan sianosis hanya tampak disekitar bibir dan membrane
mukosa. Pada keracunan yang berat dapat menyebabkan koma atau tidak sadar,
kejang (Ruse M.1999).
Alat :
- Erlenmeyer 250 ml
- Neraca Digital
- Spatula
- Labu Semprot
- Pipet Tetes
- Buret
- Statif
Bahan :
- Pupuk UREA
- Indikator MM:Mb (1:1)
- Aquadest
- HCl 0,02 N
Pengamatan :
- Bobot Sampel = 10,0286
- Volume Penitar = 6,50
- Normalitas HCl = 0,02 N
Perhitungan :
Kadar NH3
= V HCl × N HCl × Bst NH3 ×100%
mg Contoh
= 6,50 × 0,02 ×17 ×100%
10028,6
=
2,21 × 100%
10028,6
=
0,02 %
Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulakan bahwa kadar amonia bebas yang terdapat dalam pupuk UREA adalah sebesar 0,02%.
Daftar Pustaka :
kebakaran tem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar